Jungle Track Way Kanan Resort: Surga Burung Daratan Rendah Sumatera part II

Leave a Comment

Seekor burung malam hinggap di kabel yang melintang di depan musholla Way Kanan resort, dengan bantuan cahaya headlamp kami bisa mengamatinya. Ketika kamera sudah saya bidikkan namun belum sampai fokus burung tersebut terbang menuju sebuah kanting bekas di seberang timur musholla.

Birding in Way Kambas National Park
Cabak Maling yang hinggap di belakang bekas kantin Way Kanan resort

Kami pun menghampiri dengan membungkukkan tubuh dan berjalan pelan, perlahan dan hati-hati headlamp yang redup saya arahkan ke makhluk malam itu sembari mengatur fokus kamera. “Cekrek...cekrek..cekrek...” beberapa frame saya dapatkan, kurang puas dengan hasil foto yang masih gelap dan jauh kami berusaha mendekat kembali. Akhirnya dengan jarak yang ideal sekitar 7 meter, saya berhasil memotret. Dari layar kamera kami bisa mengenali burung tersebut adalah Cabak Maling / Large-tailed Nightjar. Karena baru pertama kalinya saya melihat burung ini di alam maka saya berujar "LIFER!". Puas dengan hasil tersebut kami pun mengakhiri pengamatan malam itu dan kembali ke homestay untuk beristirahat menyimpan energi, memori dan baterai kamera untuk kegiatan esok hari.

Loop trail / Jungle track Way Kanan Resort

Untung bagi saya untuk bisa bangun tidur di awal pagi. Biasanya kalau di kontrakan jam-jam 05.00 merupakan waktu yang paling enak untuk bermalas-malasan di tempat tidur. Saya tak mau melewatkan kesempatan pagi ini untuk melihat dan mendokumentasikan burung di tempat yang cukup terkenal bagi para pengamat burung dari berbagai negara untuk menambah daftar jenis burung daratan rendah Indonesia, khususnya pulau Sumatera.
Loop trail / Jungle track Way Kanan Resort Way Kambas NP
Kondisi trek Loop Trail di Way Kanan Resort
 Semua perlengkapan dan bekal perjalanan sudah dikemas, selanjutnya sarapan bersama petugas jagawana dengan bekal seadanya kami pun bergegas memasuki loop trail atau jungle track Way Kanan resort. Kurang lebih panjang track ini sekitar 3 Km memutar ke arah selatan resort lalu mulai berbelok ke arah kiri dan selanjutnya memutar ke arah barat laut berakhir di halaman atau depan Way Kanan resort. Trek yang dilalui datar tanpa ada tanjakan atau turunan dikelilingi pohon-pohon dan tanaman khas hutan daratan rendah.

Baru saja melewati 50 meter gapura resort perhatian kami langsung tertuju pada area di sebelah kanan / barat trek. Karena ada gerombolan objek yang sangat menarik perhatian kami, tentu saja burung. Makhluk berbulu tersebut melompat-lompat dari ranting semak ke ranting yang lain. Kami berhenti sambil mata mengikuti arah gerakannya yang masih terhalang oleh rimbunan semak. Burung tersebut tak kunjung menampakkan diri malah semakin masuk menjauh dan menghilang. 

Pendatang dari Jepang

Cahaya matahari perlahan-lahan masuk menerobos lewat celah celah tajuk dan daun jatuh di lantai hutan dan semak yang masih gelap, hal yang kami nantikan untuk mendapatkan gambar yang terang walau burung-burung masih berjemur di pucuk –pucuk pohon. Suhu hutan mulai menghangat dan kurang lebih 500 meter sudah kami lalui. Dua jagawana mengapit saya dan Shaim di tengah rombongan untuk memandu perjalanan, sering saya meminta untuk berhenti sejenak jika ada gerakan sekiranya adalah burung.

Waktu sudah menunjukkan pukul 08.15 WIB ketika beberapa rombongan burung turun dari tempat berjemurnya ke arah memutari kami. Sekali lagi rombongan berhenti. Suara cuitan saling bersahutan terdengar mendekat dan semakin jelas di telinga. Pandangan sigap jika ada gerakan-gerakan kecil pada ranting atau daun. Mungkin imbas dari ketenangan dan kesabaran, burung dengan jumlah yang cukup banyak mulai menghampiri di sebelah kanan dan kiri. Saya dan Shaim kewalahan untuk memilih target yang akan dibidik. Dengan tenang saya memilih objek yang terlihat jelas dan tak terhalang tutupan ranting atau daun.
Japanese Paradise Flycatcher | Seriwang Jepang
Pendatang atau migrant dari Jepang, teramati di Way Kanan resort


Seekor burung terlihat jelas hinggap di ranting kecil namun matahari berada di belakangnya sehingga objek hitam atau siluet saja yang saya lihat. Lalu dia terbang turun ke ranting lainnya keluar dari zona siluet. Saya ikuti dan potret beberapa frame, sejenak membuka layar kamera melihat detail foto. Tawa saya tertahan hanya senyum lebar yang saya lemparkan ke Shaim, memberi tahu bahwasannya saya berhasil mendapatkan foto burung yang baru saja dijumpai.
“Seriwang Jepang im!” ucap saya gembira kepada Shaim. Sontak ia langsung menanyakan tempat hinggapnya. Bersama-sama kami mendekati makhluk migrant dari Jepang ini. Suara rana kamera beruntun terus menerus meramaikan hutan yang sunyi, mengabadikan perjumpaan pertama diantara kami. Beberapa burung lain seperti Philentoma Sayap-merah / Rufous-winged Philentoma dan Merbah Corok-corok / Cream-vented Bulbul terbang beriringan bersama menjauhi rombongan yang berusaha mendekat. Setelah di tinggalkan kawanan burung di tengah perjalanan menyusuri loop trail Way Kanan resort ini kami berhenti sejenak membuka bekal perjalanan mengisi energi untuk menyelesaikan setengah perjalanan lagi,menikmati dan “berburu” burung daratan rendah Sumatera.
...bersambung

Related Article

0 Komentar:

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *